Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah. Amma ba’du.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, pembicaraan tentang tauhid
adalah pembicaraan yang sangat penting. Karena tauhid adalah tujuan
penciptaan jin dan manusia, misi dakwah seluruh para nabi dan rasul, dan
kunci keselamatan dari pedihnya azab neraka.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan
jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.
Adz-Dzariyat: 56)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh telah Kami
utus kepada setiap umat seorang rasul -yang mengajak-: Sembahlah Allah
dan jauhilah thaghut.” (QS. An-Nahl: 36)
Thaghut -sebagaimana dikatakan oleh Imam Malik- adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah. Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu menafsirkan thaghut dengan setan. Sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu menafsirkan thaghut dengan dukun-dukun. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah
menafsirkan thaghut dengan: segala sesuatu yang membuat seorang hamba
menjadi melampaui batas, baik berupa sesembahan, orang yang diikuti,
atau orang yang ditaati (lihat Fath al-Majid, hal. 19)
Maka, ayat yang mulia di atas menunjukkan bahwa seluruh rasul
memiliki prioritas dakwah dan misi yang sama yaitu mengajarkan tauhid
dan memberantas segala bentuk kesyirikan yang bertebaran di atas muka
bumi ini.
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya
barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka Allah haramkan atasnya surga
dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan tidak ada bagi orang-orang
zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Ma’idah: 72)
Allah ta’ala berfirman mengisahkan nasehat seorang ayah yang
salih yaitu Luqman kepada putranya (yang artinya), “Wahai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya syirik adalah
kezaliman yang sangat besar.” (QS. Luqman: 13)
Syirik adalah kezaliman, karena orang yang melakukan hal ini telah
menempatkan ibadah kepada sesuatu yang tidak berhak diibadahi. Segala
sesuatu selain Allah tidak boleh disembah. Karena sesembahan yang benar
hanya Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai umat
manusia, sembahlah Rabb kalian; yaitu yang telah menciptakan kalian dan
orang-orang sebelum kalian mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS.
Al-Baqarah: 21)
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Karena hanya Allah yang
menciptakan alam dunia ini. Hanya Allah yang menghidupkan dan
mematikan. Hanya Allah yang berkuasa untuk mengatur segala urusan. Di
tangan-Nya manfaat dan madharat. Dia lah yang mencurahkan rizki bagi
manusia. Dia lah yang menurunkan air hujan dari langit. Dia lah Allah
yang menciptakan segala kekayaan bumi ini untuk kemaslahatan hidup umat
manusia.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dia lah yang telah menciptakan untuk kalian segala sesuatu yang ada di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 29)
Segala kenikmatan yang dirasakan oleh manusia adalah semata-mata anugerah dari-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apapun nikmat yang ada pada diri kalian maka itu adalah berasal dari Allah.” (QS. An-Nahl: 53)
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sungguh, jika
kalian berusaha untuk menghitung-hitung nikmat Allah pasti kalian tidak
akan sanggup menghingganya.” (QS. An-Nahl: 18)
Oleh sebab itu Allah memerintahkan (yang artinya), “Dan bersyukurlah
atas nikmat Allah itu jika kalian benar-benar beribadah hanya
kepada-Nya.” (QS. An-Nahl: 114)
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, tauhid adalah mengesakan Allah
dalam beribadah. Artinya, tidak boleh kita tujukan ibadah apapun kecuali
hanya kepada Allah. Segala macam ibadah, apakah itu sholat, sembelihan,
doa, dan lain sebagainya, tidak boleh dipersembahkan kepada selain
Allah.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya
masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kalian
berdoa/beribadah kepada segala sesuatu selain Allah [bersama ibadah
kalian kepada Allah].” (QS. Al-Jin: 18)
Allah ta’ala juga menyatakan (yang artinya), “Sembahlah Allah
dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (QS.
An-Nisaa’: 36)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah:
Sesungguhnya sholatku dan sembelihanku, hidup dan matiku, semuanya untuk
Allah Rabb seru sekalian alam.” (QS. Al-An’am: 162)
Syirik adalah dosa yang sangat besar. Dosa yang tidak akan diampuni
Allah apabila pelakunya tidak bertaubat darinya sebelum meninggal. Allah
ta’ala berfirman (yang artinya), ”Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan masih berkenan mengampuni apa saja
yang berada di bawah tingkatannya yaitu bagi orang yang
dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisaa’: 48)
Oleh sebab itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk
mempelajari tauhid dan mengamalkannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Inilah sebab utama kebahagiaan hidup umat manusia. Inilah
sebab utama ketentraman dan hidayah untuk mereka.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Demi masa.
Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam
kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS.
al-’Ashr: 1-3)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (syirik),
maka mereka itulah yang akan mendapatkan keamanan dan mereka itu pula
yang akan mendapatkan petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan laa ilaha illallah ikhlas karena mengharap wajah Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kalimat laa ilaha illallah bermakna tidak ada sesembahan yang
benar kecuali Allah. Inilah makna kalimat tauhid. Sehingga kita tidak
beribadah kecuali hanya kepada-Nya. Sebagaimana ayat yang kita baca di
dalam sholat setiap hari Iyyaka na’budu wa Iyyaka nasta’in; Hanya
kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.
Inilah intisari ajaran Islam.
Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpesan kepada sahabatnya untuk mendahulukan dakwah tauhid sebelum
dakwah kepada ajaran Islam yang lain. Beliau bersabda, “Hendaklah yang
pertama kali kamu serukan kepada mereka adalah supaya mereka
mentauhidkan Allah.” (HR. Bukhari)
Oleh sebab itu, para pembaca yang dirahmati Allah, apabila umat
manusia ingin menggapai kebahagiaan hidup, ketentraman, keselamatan, dan
kejayaan yang hakiki, maka hanya tauhid inilah jalan satu-satunya
menuju tercapainya itu semua. Allah ta’ala berfirman (yang
artinya), “Sungguh telah diwahyukan kepadamu -Muhammad- dan orang-orang
sebelummu; Jika kamu berbuat syirik niscaya lenyaplah seluruh amalmu dan
kamu pasti termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar:
65)
Semoga Allah membimbing kita kepada tauhid dan mengokohkan hati kita di atasnya.
“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu petunjuk dan ketakwaan, kesucian
dan kecukupan. Ya Allah, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri,
dengan rahmat-Mu lah kami mengharapkan bantuan dan pertolongan. Tidak
ada sesembahan yang benar kecuali Engkau. Rabb penguasa langit dan bumi.
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Sumber : Buletin At Tauhid Muslim.Or.Id
STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar